Thursday, December 31, 2009

SAYING OF THE RU

原文

我 無 爾 詐 ﹐爾 無 我 虞 。

(左 傳﹐宣 公 十 五 年)

譯文

我 不 欺 騙 你 ﹐你 也 不 必 防 范 我 。


Translation

I do not deceive you , and you need not to guard against me either.
Zuo Zhuan , the fifteenth year, Duke Xuan

Saya tidak menipu kamu, dan kamu juga tidak perlu berhati hati kepada ku .
Zuo Zhuan, tahun ke 15, adipati Xuan .


Ulasan

Hubungan kemanusiaan yang dijalin antara dua orang tidak dalam waktu singkat menumbuhkan saling kepercayaan, ini membutuhkan waktu lama sehingga kepercayaan dapat terwujud, untuk itu dibutuhkan kejujuran dan ketulusan dalam hubungan ini, sikap tidak menipu terhadap kawan atau sahabat akan membuka sikap kehati-hatian yang ada didalam hati masing masing, sikap kehati-hatian ini akan luntur atas ketulusan,kejujuran dalam hubungan sesamanya . Dan akan terwujud hubungan harmonis dan saling menguntungkan satu sama lain .








Sumber : 儒家之言 ﹐Famous passages of Confucian thought.

Wednesday, December 30, 2009

SAYING OF THE RU

原文

人 誰 無 過 ? 過 而 能 改 ﹐善 莫 大 焉 。

(左 傳 ﹐ 宣 公 二年)

譯文

什麼 人 能 沒 有 過 錯 ? 有 了 過 錯 而 能 改 正 ﹐ 是 再 好 不 過 的 了。


Translation

Is it possible that a person doesn’t make any mistake ? It is better to realize faults and correct them .
Zuo Zhuan, The second year,Duke Xuan.

Apakah ada orang tidak pernah melakukan kesalahan ? Bila ada kesalahan berusahalah dapat memperbaiki nya serta tidak melakukan kesalahan itu lagi kedua kalinya .
Zuo Zhuan, Tahun kedua, Adipati Xuan .

Ulasan

Apakah ada didunia ini orang tidak pernah berbuat salah, berbuat yang tidak baik, yang melanggar perintah agama ? Pasti ada ! Hal yang terpenting bagi manusia adalah mampu menyadari kesalahan dan kekeliruan perbuatannya, dan berusaha memperbaikinya. Yang terbaik adalah tidak melakukan kesalahan dan keliruan yang sama kedua kalinya .









Sumber : 儒家之言 ﹐Famous passages of Confucian thought.

Tuesday, December 29, 2009

SAYING OF THE RU

原文

靡 不 有 初 ﹐ 鮮 克 有 終 。


(詩經﹐大雅﹐蕩)

譯文

人生 之 初 無不 具有 善良 的 天性﹐ 而 很少 有 人 能 把 這 善良 天 性 保 持 到 最後 。

Translation

A person in rarely not endowed with a virtuous nature in birth, but scarcely could anyone keep it to death .
The Book of songs, Da Ya, Dang

Seorang manusia pada saat lahir dianugerahi kebaikan dari watak sejatinya (berasal dari Tian,Tuhan), tetapi sangatlah sedikit yang dapat menjaga kebaikan watak sejatinya sampai akhir hayat .
Shu King , Da Ya , Dang


Ulasan

Manusia sejak lahir kedunia telah dianugerahi oleh Tian ,Tuhan, watak sejati yang mengandung kebajikan dan kebaikan, karena tidak diasuh dan dibina dengan jalan suci agama , watak aselinya tercemar oleh kondisi lingkungan, juga terpengaruh oleh ajaran, pikiran, informasi yang merusak watak sejatinya sehingga kebaikan watak sejatinya melemah dan tidak terjaga. Hanya dengan senantiasa membina diri didalam jalan suci agama dan menjaga kebaikan watak sejatinya sepanjang hidup barulah manusia mencapai kebahagiaan lahir dan batin ( 安宅An Zhai) .




Sumber : 儒家之言 ﹐Famous passages of Confucian thought.

Monday, December 28, 2009

SAYING OF THE RU

原文

滿 招 損 ﹐謙 受 益


( 尚書 )


譯文

自 滿 會 招 致 損 害 ﹐謙 虛 能 得 到 益 處 。


Translation

Arrogance invite loss whereas modestly brings gains .
The Book of History


Kesombongan mengundang kerugian sebaliknya rendah hati membawa hasil .
Shu King


Ulasan

Rasa sombong dan tinggi hati akan mengundang rasa tidak suka orang lain dan ini akan menghambat kemajuan diri sendiri maupun keluarga dan masyarakat, membawa pengaruh yang buruk bagi dirinya dan keberuntungan , dukungan dan simpati dari teman dan kolega berkurang dan akhirnya kehilangan kepercayaan .
Sebaliknya rasa rendah hati, sederhana, low profile, akan membawa manfaat dan hasil bagi dirinya maupun teman teman, keluarga dan masyrakat, rasa rendah hati ini memberi tenaga untuk maju, dengan rendah hati kita bisa introspeksi diri sendiri, bisa melihat kekurangan dan kebaikan diri sendiri, ini akan membawa kemajuan bagi dirinya sendiri maupun orang lain .



Sumber : 儒家之言 ﹐Famous passages of Confucian thought.

Saturday, December 26, 2009

SAYING OF THE RU

天行健 ﹐君子以自強不息
(周易﹐乾﹐象)

自然的運行是強健的﹐君子本著 這 樣 的精神﹐才能努力向上﹐永止息。

Heaven runs vigorously, therefore a superior man ought to follow the course of nature and enhance and promote himself and never rest .
(The Book Of Change,Qian,Xiang)

Hukum tuhan dan alam semesta beredar kuat dan kokoh , seorang insan kamil mengikuti hukum tuhan dan alam semesta , barulah dapat bergiat dan meningkatkan kemampuan serta senantiasa tidak pernah berhenti

Ulasan

Hukum tuhan dan alam semesta sejak penciptan oleh sang pencipta, Tuhan, senantiasa beredar dengan kuat dan kokoh, tidak pernah berhenti dan berubah, menyimpang dari hakekatnya. Seorang kuncu (insan kamil) dalam kehidupannya senantiasa membina diri (xiushen) dengan mengikuti hukum Tuhan (Tianli) dan tidak melanggarnya. Bergiat diri untuk meningkat kapasitas dan kemampuannya ,mengembangkan talentanya tanpa pernah berhenti,senantiasa maju kedepan.


Sumber : 儒家之言 ﹐Famous passages of Confucian thought.

Wednesday, December 23, 2009

7 ETOS KERJA DALAM PERSPEKTIF AGAMA KHONGHUCU

WEI DE DONG TIAN.

Puji dan syukur atas rahmat Tian, Tuhan yang maha esa , sehingga kita semua dapat berkumpul disini untuk melaksanakan lomba khotbah bagi pemula, adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi saya karena dapat ikut serta dalam lomba ini.

Para rohaniwan dan para agamawan yang berbahagia.

Tema mengenai Etos Kerja dalam sudut pandangan agama Khonghucu yang saya pilih dalam lomba khotbah ini memiliki makna yang mendasar bagi kita semua umat dan majelis agama Khonghucu, karena ini merupakan sebuah kaidah mendasar yang menjadi panduan untuk menjalankan kehidupan pribadi dan komunitas masyarakat.

Etos dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial, sedangkan etos kerja diartikan sebagai semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Etos kerja merupakan sikap yang tertanam dalam diri untuk senantiasa menghayati dan menghargai suatu pekerjaan dengan terus meningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu.
Etos kerja merupakan bagian penting yang menentukan suatu keberhasilan seseorang. Suatu keberhasilan bukan hanya ditentukan karena adanya pengetahuan dan kemampuan mengunakan akal pikiran tapi juga kemampuan untuk mengarahkannya pada kebaikan, baik secara individu ataupun kelompok. Sebagai contoh atas keberhasilan ini adalah masyarakat Jepang yang dipandang sukses dikancah ekonomi dunia dengan menerapkan etos kerja Bushido dan Jerman yang menganut etos kerja Protestan. 1.

Arti pentingnya etos kerja
Karena etos kerja bermuara pada semangat kerja yang memiliki ciri ciri yang khas dan yang memberi motivasi seseorang untuk melaksanakan pekerjaan dengan tingkat penghayatan yang tinggi,berdisiplin dan sepenuh hati dalam menyelesaikannya,.
Sikap ini haruslah terbina dan tertanam didalam diri individu sejak kecil dan termulai pembentukannya didalam keluarga, keluarga mempunyai peranan penting didalam membentuk karakter baik, berdisiplin tinggi, semangat belajar, hemat ,hormat kepada yang lebih tua,berorientasi kepada prestasi (meritokrasi). Semua sifat sifat ini ada didalam semangat etika konfusian.
Etos kerja memiliki manfaat besar bagi sukses individu dan Negara , dapat kita lihat bagaimana Negara Jepang dan Korea Selatan dengan etos kerjanya ,dapat bangkit kembali dari reruntuhan akibat perang dunia kedua, kedua negara tersebut sangat dipengaruhi oleh etika konfucius dan diimplementasikan kedalam aspek kehidupan bangsa dan Negara.
Ketika nilai nilai ini diujudkan dalam praktek kehidupan individu dan masyarakat dalam kontek sosial, arti penting dari etos kerja terletak pada peranannya dalam menentukan keberhasilan seseorang, keberhasilan yang bersumber dari prilaku atau sikap yang merupakan cerminan dari kecerdasan, keyakinan, semangat dan keberanian, loyalitas, penghormatan yang khas dari pribadi seseorang.
Etos kerja dalam khasanah agama khonghucu .
Umat Khonghucu khususnya di Indonesia yang mewarisi ajaran agama Khonghucu apakah sudah memiliki semangat etos kerja Konfucian ? apakah kita semua ini sudah menghayati dan mewujudkannya dalam kehidupan dan komunitas internal kita ?
Dalam makalah ini saya menganjurkan dan menerangkan 7 (tujuh) karakter etos kerja yang menjadi ciri khas Konfucian sbb :

1. Ren (仁) : murah hati,mencintai dan bersikap baik kepada sesama
2. Yi (義) : berlaku benar dan bertanggung jawab, adil, keputusan yang
benar diambil dengan sikap yang benar berdasarkan kebenaran .
3. Yong (勇) : bersikap berani dan berlaku ksatria
4. Zhi (智) : kebijaksanan dalam memutuskan dengan benar,
5. Cheng (誠) : sikap tulus, setulus-tulusnya,sikap sungguh sungguh tanpa
pamrih
6. Li (禮) : bersikap santun dan bertindak benar
7. Zhong (忠) : setia , loyalitas dan mengabdi

Etos kerja Jepang dan Korea Selatan yang juga bersumber dari ajaran etika Konfucian sbb:

Etos Kerja Bushido (Jepang)
1.Gi – keputusan yang benar diambil dengan sikap yang benar
berdasarkan kebenaran, jika harus mati demi keputusan itu,
matilah dengan gagah, sebab kematian yang demikian adalah
kematian yang terhormat
2.Yu – berani dan bersikap kesatria
3.Jin – murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap sesama.
4.Re – bersikap santun, bertindak benar.
5.Makoto – bersikap tulus yang setulus-tulusnya, bersikap sungguh-
sungguh dengan sesungguh-sungguhnya dan tanpa pamrih.
6.Melyo – menjaga kehormatan, martabat dan memuliaan.
7Chugo – mengabdi dan loyal.

Etos Kerja Korea Selatan
1.Kerja keras
2. Disiplin
3. Berhemat
4. Menabung
5. Mengutamakan pendidikan

Semua nilai nilai etika/etos kerja diatas mencerminkan bahwa ajaran dan nilai nilai ini bersumber dari ajaran agama Khonghucu, prinsip ini dianjurkan oleh Nabi Kongzi didalam menata hubungan pribadi,kemasyarakatan dan Negara (wu lun)
Marilah sekarang kita menelaah didalam kitab suci kita, kitab SUSI, yang merupakan sumber yang menerangkan nilai etos kerja tersebut .

Etos kerja cinta kasih, murah hati dan berani ( Ren dan Yong)

“Adapun Jalan Suci yang harus ditempuh didunia ini mempunyai Lima Perkara dengan Tiga Pusaka (Sanbao 三寶) didalam menjalankannya,yakni (1)hubungan raja dengan menteri,(2)ayah dengan anak,(3)suami dengan istri,(4)kakak degan adik,(5)kawan dengan sahabat;Lima Perkara inilah Jalan Suci (rendao人道 ) yang ditempuh didunia. Kebijaksanaan (智), Cinta Kasih (仁 ), dan Berani ( 勇 ); Tiga Pusaka ialah kebajikan yang harus ditempuh, maka yang hendak menjalani haruslah satu tekadnya “ 2.

Bisa kita lihat bahwa tripusaka yang termaktub didalam ayat suci ini mencerminkan dua sifat moralitas yang menjadi etos kerja bangsa Jepang dengan konsep etos Bushido (jalan satria) yaitu jin (ren) dan Yu (yong).
Sifat dan sikap murah hati,mencintai rekan dan sesama, bersikap baik terhadap orang lain,saling hormat,memiliki rasa persaudaraan,dan bekerja sama, mementingkan kelompok daripada mementingkan pribadi yang dilandasi keberanian untuk memutuskan dan melaksanakan tugas dan kewajiban,selalu dikoridor hukum dan tidak melanggarnya ,maka rasa berani dan sikap kesatria ini memberi semangat untuk menjunjung tinggi kebenaran dan kewajiban .

Etos kerja Kebenaran (Yi)

“Guru Bingcu berkata : “ Cinta kasih (Ren) itulah Hati Manusia, Kebenaran (Yi ) itulah Jalan manusia “ “ Kalau jalan itu disia-siakan dan tidak dilalui; Hatinya lepas tidak tahu bagaimana mencarinya kembali, Ai cai, sungguh menyedihkan “.
“Guru Bingcu berkata : ….” Hidup, aku menyukai; Kebenaran (Yi) , aku menyukai juga . Tetapi kalau tidak dapat kuperoleh kedua-duanya, akan kulepas hidup dan kupegang teguh KEBENARAN (Yi)”
3

Kebenaran ini memiliki nilai yang moralitas tinggi dan ketika kita memiliki sifat ini didalam etos kerja kita, dalam mengambil keputusan yang benar dengan didasari kebenaran (Yi) , dalam ayat ini guru Bengcu mengajarkan agar kita senantiasa dapat melakukan Ren (cinta kasih) dan Yi (kebenaran), yang mana kebenaran adalah Jalan Manusia yang harus ditempuh,bila tidak dilaksanakan ini akan menghilangkan kebajikan yang memang ada didalam hati nurani kita dan melukai Xing (watak aseli ) . Ketika kita dihadapkan dalam dua pilihan ,guru Bengcu mengajarkan agar kita haruslah memilih Kebenaran (Yi) daripada hanya sekedar hidup,tetapi tidak memilki rasa kebenaran .

Bisa kita telaah bahwa semangat berani mati kaum samurai Jepang ternyata terilhami dan teryakini oleh ayat ini, yaitu etos Gi, yakni ; keputusan yang diambil berdasarkan kebenaran,jika harus mati demi keputusan itu,matilah dengan gagah,sebab kematian yang demikian adalah kematian terhormat .

Etos kerja Kebijaksanaan (Zhi)

“Demikianlah yang dinamai mengetahui pangkal dan demikian pulalah yang dinamai memperoleh pengetahuan yang sempurna “ “ Adapun yang dinamai meluaskan pengetahuan dengan meneliti hakekat tiap perkara itu ialah bila kita hendak meluaskan pengetahuan,kita harus meneliti hukum (Li) sembarang hal sampai sedalam dalamnya”4
“Nabi bersabda :” Suka belajar itu mendekatkan kita kepada kebijaksanaan(Zhi)”
5

Kebijaksanaan didapatkan dari usaha kita untuk meluaskan pengetahuan dan mau meniliti hakekat setiap perkara berdasarkan hukum (Li) dan kebenaran (Yi), dengan memperoleh pengetahuan dan buah pikiran dari penelaahan hukum kita dapat memberikan dan mengambil keputusan yang arif dan benar.Kebijaksanaan sangat penting didalam kehidupan dan berhubungan dengan sesama ,karena benih kebijaksanaan adalah mengetahui benar dan salah.

Etos kerja Cheng ; sikap tulus dan sungguh sunguh tanpa pamrih

“Adapun yang dinamai mengimankan tekad itu ialah tidak mendustai diri sendiri” dan “ Maka apa gunanya perbuatan palsu itu? Inilah yang dinamai Iman (Cheng) yang didalam itu akan nampak meraga diluar. Maka seorang Kuncu sangat hati hati pada waktu seorang diri” 6


Sikap tulus dan sungguh sungguh serta tiada rasa pamrih merupakan etos etika yang membawa kebaikan dan keharmonisan didalam diri pribadi maupun orang lain, komunitas dan masyarakat luas, inti dari etos Cheng ini adalah adanya sikap tulus tidak membohongi diri sendiri,bisa jujur pada diri sendiri dan akan menumbuhkan kesadaran rasa malu (Zhi).yang disertai adanya rasa tanpa pamrih,tanpa adanya kepentingan pribadi.

Etos kerja Li, bersikap santun dan bertindak benar

“Nabi bersabda :” Dibimbing degan kebajikan dan dilengkapi dengan kesusilaan (Li), menjadikan rakyat tumbuh perasaan harga diri dan berusaha hidup benar “7

Etos kerja ini mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita melaksanakan etika moral ini didalam praktik nyata dan dilatih agar menjadi karakter positif untuk dirinya sendiri, dan ketika kita dibimbing dengan kebajikan dan dilengkapi dengan kesusilaan seperti yang diajarkan Nabi pada ayat ini, dalam diri kita akan tumbuh perasaan harga diri dan sikap berusaha untuk hidup benar dan bertindak benar . Kemudian sikap ini akan mengejawantah kedalam prilaku bajik kepada keluarga, komunitas kerja dan masyarakat dan meluas menjadi etos kerja nasional.

Etos kerja Zhong, setia, loyalitas dan mengabdi

“ Pangeran Ting bertanya, “ Bagaimanakah hendaknya seorang pemimpin memerintah pembantunya dan seorang pembantu mengabdi pemimpinnya ?”
Nabi menjawab:” Seorang pemimpin hendaknya memerintah pembantunya sesuai dngan kesusilaan(Li) dan seorang pembantu mengabdi pemimpinnya dengan kesetiaan (Zhong)”
8

Sebagai seorang pemimpin memerintah dan memerlakukan kepada pembantu, bawahannya dengan tata susila yang baik,seorang pemimpin harus memberikan pengayoman,memberi anugerah kepada yang dipimpin,sebaliknya seorang bawahan atau pembantu bersikap penuh pengabdian,penuh dengan loyalitas kepada pemimpinnya,setia menjaga kepercayaan yang diberikan dan melaksanakan pekerjaan dan kewajiban dengan baik,jujur dan tulus.kerjasama ini akan membuahkan hasil maksimal terhadap tugas dan kewajiban.

Kesimpulan

Dengan menganut dan meyakini etos kerja yang diajarkan Nabi Kongzi dapatlah kita menelaah bahwa ajaran etika ini sangat membantu kita untuk meraih sukses ,dapat membuat kita menjadi orang yang penuh dedikasi dan memiliki integritas tinggi dalam pekerjaan,menjadi individu yang berkarakter baik penuh moralitas, bila komunitas agama Khonghucu menganut dan mengamalkan dalam pekerjaan, dalam organisasi keagamaan ,niscaya semuanya akan memetik hasil yang sangat positif dan signifikan. Marilah tojin dan toyou, para rohaniwan dan agamawan yang berbahagia, Bentuklah diri kita masing masing dan bersemangatlah untuk maju, untuk mempraktekkan etos kerja Khonghucu ini dan yakinlah dikemudian hari agama yang kita imani ini akan menjadi kekuatan positif untuk kita semua dan masyarakat dan Negara Indonesia yang kita cintai ini.

Shanzai .

Dq Judith Prabowo , Pakin Jawa Tengah , Lasem
@ paper ini disampaikan pada lomba khotbah pemula nasional di Makin Solo, pada tanggal 18 – 21 Desember .

Sumber bacaan :
1. Sumber: Diskusi tentang “etos kerja” meneg ristek,7 Desember 2005
2. Kitab Tiong Yong ,bab XIX; 8 ; hal 61, Kitab SUSI Matakin
3. Kitab Bingcu VI A,Kocu;10,1;11,1,2, hal 699;702,Kitab Susi Matakin
4. Kitab Ajaran Besar,bab V;1, hal 14; Kitab Susi Matakin
5. kitab Tiong Yong,bab XIX, 10; hal 62’Kitab Susi Matakin
6. Kitab Ajaran besar, babVI,1,2’ hal 16.17 Kitab Susi Matakin
7. Kitab Lun Gie,bab II Wicing, 3,2,hal 109 ,Kitab Susi Matakin
8. Kitab Lun Gie,bab III.Pat Iet,19,hal 119, Kitab Susi Matakin

5 KEBAJIKAN SEBAGAI ETOS KERJA

Wei De Dong Tian,

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tian, berkat dorongan dari berbagai pihak akhirnya saya Dq. Su Xian Ying memberanikan diri mewakili Makin Lasem untuk mengikuti Lomba Khotbah yang akan dilaksanakan di Solo pada bulan Desember 2009.

Melihat banyak pengusaha belakangan ini yang tidak mengindahkan etos kerja, hanya mementingkan perkembangan perusahaannya. Menggunakan segala cara tanpa memikirkan nasib karyawan seperti kerja lembur, tanpa upah lembur. Ini sungguh bertentangan dengan ajaran Nabi Khongcu, yang menginginkan setiap individu memiliki 5 benih Kebajikan.

Toyota, Honda, Sony, Sharp, UC1000 dan lain-lain adalah sederet produk yang telah dikenal luas di dunia. Semuanya memiliki satu kesamaan yaitu berasal dari perusahaan Jepang. Produk Jepang tersebut sangat terkenal dengan kualitas tinggi dan jaminan mutu, penjualannya juga merajai pasar ekonomi dunia. Ternyata ada faktor penting yang mendukung kesuksesan perusahaan-perusahaan Jepang pada umumnya, yaitu etos kerja Bushido.

Etos berasal dari bahasa Yunani yang artinya adat atau kebiasaan. Menurut Jansen Sinamo, etos merupakan kunci dan fondasi keberhasilan suatu masyarakat atau bangsa. Selain itu, etos merupakan syarat utama bagi semua upaya peningkatan kualitas tenaga kerja atau sumber daya manusia, baik pada level individual, organisasional, maupun sosial.

Sedangkan kerja sebagai kehormatan, dan karenanya kita wajib menjaga kehormatan itu dengan menampilkan kinerja yang unggul. Kehormatan itu berakar pada kualitas dan keunggulan. Yang utama adalah keunggulan budi dan keunggulan karakter yang menghasilkan kerja dan kinerja yang unggul pula.

Jadi, etos kerja adalah:
1. Keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok orang atau sebuah institusi.
2. Perilaku khas suatu komunitas atau organisasi, mencakup motivasi yang menggerakkan, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi-aspirasi, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, standar-standar.
3. Sehimpunan perilaku dan yang lahir sebagai buah keyakinan fundamental dan komitmen total pada sehimpunan paradigma kerja yang integral.

Etos kerja Bushido sebagai kunci sukses bangsa Jepang, terdiri dari tujuh prinsip, yakni:
1. 义 yi : Kebenaran
2. 勇 yong : Keberanian
3. 仁 ren : Cinta Kasih
4. 礼 li : Kesusilaan
5. 诚/信 cheng/xin : Dapat Dipercaya
6. 誉 yu : Reputasi
7. 忠 zhong : Kesetiaan

Pada tahun 1300-an dalam sejarah Jepang tercatat bahwa kehidupan para kesatria Jepang atau Samurai berlandaskan pada ajaran Nabi Khongcu dengan kitab SuSi四书 (大学,中庸,论语,孟子)。Maka, memang benar bila 7 prinsip etos kerja Bushido tersebut disadur dari ajaran Nabi Khongcu yang disesuaikan dengan karakteristik bangsa Jepang. Kita sebagai umat Khonghucu tentunya tidak mau kalah dengan mereka, karena kita memiliki ajaran Nabi Khongcu yang asli.

Oleh karena itu, dengan bangga bisa kita sebutkan bahwa etos kerja menurut agama Khonghucu adalah 5 Kebajikan (五常), yakni:
1. 仁 ren : Cinta Kasih
2. 义 yi : Kebenaran
3. 礼 li : Kesusilaan
4. 智 zhi : Kebijaksanaan
5. 信 xin : Dapat Dipercaya

Cinta Kasih itulah Hati manusia. Perasaan belas kasihan itulah benih Cinta Kasih, maka yang tidak mempunyai perasaan berbelas kasihan itu bukan orang lagi.
Ada 5 pedoman Cinta kasih yang terdapat pada Sabda Suci XVII: 6: 2 hal. 301, yang berbunyi:
“Yaitu kalau orang dapat berlaku: Hormat, Lapang Hati, Dapat Dipercaya, Cekatan dan Bermurah Hati.
Orang yang berlaku Hormat, niscaya tidak terhina;
yang Lapang Hati, niscaya mendapat simpati umum;
yang Dapat Dipercaya, niscaya mendapat kepercayaan orang;
yang Cekatan, niscaya berhasil pekerjaannya; dan
yang Bermurah Hati niscaya diturut perintahnya.”
Contoh: antara atasan dan bawahan harus bisa menjaga sikap atau tingkah laku yang benar, sehingga membawa keharmonisan dalam lingkungan kerja. Sikap disini termasuk mengontrol hati.

Kebenaran berbeda dengan cinta kasih, meliputi pemikiran yang memerlukan logika dan tindakan dari sudut pandang seseorang. Perasaan malu dan tidak suka adalah benih Kebenaran, yang tidak mempunyai perasaan malu itu bukan orang lagi.
Contoh: sebagai seorang karyawan baru di sebuah perusahaan, perlu belajar tata cara atau prosedur kerja yang benar. Sehingga bisa beradaptasi dalam lingkungan kerja yang baru.
Bingcu berkata, “... Hidup, aku menyukai. Kebenaran, aku menyukai juga. Tetapi kalau tidak dapat kuperoleh kedua-duanya, akan kulepas hidup dan kupegang teguh Kebenaran. (kutipan salah satu ayat dalam Bingcu VIA: 10 hal. 698)

Kesusilaan terdiri dari kesetiaan, sikap baik, tanggung jawab, kesederhanaan, penghormataan, dan lain-lain. Perasaan rendah hati dan mau mengalah itulah benih Kesusilaan, yang tidak mempunyai perasaan rendah hati dan mau mengalah itu bukan orang lagi.
Contoh: dalam bekerja, bertingkah lakulah sesuai dengan Kesusilaan agar sesama rekan kerja saling menghormati.
Seperti yang terdapat dalam Bingcu VIIB: 33: 2 hal. 806, yaitu:
“Bila segenap gerak, wajah dan tingkah laku dapat tepat dengan Kesusilaan, itu tentu karena sudah mencapai puncak Kebajikan Sempurna.”

Kebijaksanaan adalah pengetahuan tentang benar dan salah, baik dan buruk. Penting dalam penerapan norma-norma moral, tanpa itu seseorang tidak bisa menjadi bijaksana. Tanpa Kebijaksanaan, seseorang tidak akan mempunyai etika atau kemampuan sosial, atau dalam bahasa yang sederhana perlu bimbingan untuk menuju kebajikan yang lain.
Contoh: menjadi seorang manager adalah impian semua orang, namun perlu diingat tugas dan tanggung jawabnya juga besar. Dalam keadaan yang mendesak, harus bisa bersikap bijaksana dalam memutuskan sesuatu, sehingga keputusannya tidak timpang sebelah.
Perasaan membenarkan dan menyalahkan itulah benih Kebijaksanaan, yang tidak mempunyai perasaan membenarkan dan menyalahkan itu bukan orang lagi. (penggalan ayat suci dari Bingcu IIA: 6: 4,5 hal. 439)

Dapat Dipercaya sama dengan kejujuran. Artinya dari luar perbuatan seseorang sesuai dengan kata-katanya, dari dalam kata-kata dan pikirannya sejalan. Kejujuran adalah kunci penting sifat seseorang, tanpa itu 4 kebajikan yang lain tidak akan ada artinya.
Contoh: seorang pemimpin perusahaan yang dipegang itu ucapan. Sehingga dalam berbicara hendaklah dapat dipercaya, janganlah hanya sekedar menunjukkan mau berlaku lurus.
Dalam Bingcu VIIB: 25: 3,4 hal. 800 terdapat penjelasan yang sederhana tentang Dapat Dipercaya.
“Orang yang keinginan-keinginannya memang layak, dinamai Baik.
“Yang dirinya memang benar-benar mempunyai Kebaikan itu dinamai Dapat Dipercaya.

Cinta kasih, Kebenaran, Kesusilaan, Kebijaksanaan, dan Dapat dipercaya adalah 5 Kebajikan yang merupakan kebajikan tradisional China yang sangat penting. Memiliki peran yang sangat signifikan dan bernilai dalam perkembangan peradaban manusia. Semuanya berasal dari ajaran Nabi Khongcu, 5 Kebajikan tersebut dikenal secara luas di seluruh China. Untuk menjadi orang yang bermoral atau berakhlak, orang China kuno terus memelihara dan mengawasi diri sesuai dengan 5 Kebajikan dan dibawa turun temurun sampai kehidupan modern.

Kita sebagai umat Khonghucu, setetes darah kita berasal dari China. Setelah China kembali pada ajaran-ajaran Nabi Khongcu, bisa kita liat betapa hebat kemajuannya. Dengan sumber daya manusia yang memiliki etos kerja 5 Kebajikan, China kini menjadi nomor satu di dunia dalam berbagai bidang, sebut saja ekonomi, budaya, olahraga, teknologi, dan lain sebagainya. Produk-produk China kini tersebar di seluruh dunia dan penjualannya mengalahkan produk-produk dari negara-negara maju lainnya.

Intisari dari uraian di atas, tertuang dalam Bingcu VIA: 6: 7 hal. 688 yang berbunyi sebagai berikut:
“Rasa hati berbelas-kasihan tiap orang mempunyai, rasa hati malu dan tidak suka tiap orang mempunyai, rasa hati hormat dan mengindahkan tiap orang mempunyai, dan rasa hati membenarkan dan menyalahkan tiap orang juga mempunyai.
Adapun rasa hati berbelas-kasihan itu menunjukkan adanya benih Cinta Kasih, rasa hati malu dan tidak suka itu menunjukkan adanya benih kesadaran menjunjung Kebenaran, rasa hati hormat dan mengindahkan itu menunjukkan adanya benih Kesusilaan, dan rasa hati membenarkan dan menyalahkan itu menunjukkan adanya benih Kebijaksanaan. Cinta Kasih, Kebenaran, Kesusilaan dan Kebijaksanaan itu bukan hal-hal yang dimasukkan dari luar ke dalam diri, melainkan diri kita sudah mempunyainya. Tetapi sering kita tidak mau mawas diri. Maka dikatakan, ‘Carilah dan engkau akan mendapatkannya, sia-siakanlah dan engkau akan kehilangan!’ Sifat orang memang kemudian berbeda-beda, mungkin berbeda berlipat dua sampai lima atau bahkan tidak terhitung; tetapi itu tidak dapat dicarikan alasan kepada Watak dasarnya.

Demikianlah, semoga 5 Kebajikan sebagai etos kerja dalam agama Khonghucu yang telah kita miliki dari dalam diri kita, bisa dikembangkan terus menurus sehingga menjadi aset pribadi yang paling berharga dalam kehidupan ini. Akhir kata, terimalah kembali salam kebajikan iman kita. Hanya kebajikan Tian berkenan, Wei De Dong Tian.

Shanzai.

Oleh: 苏仙英 (Maria Engeline Santoso) – Makin Lasem

5 LAKU BAKTI SEBAGAI POKOK KEBAJIKAN

SALAM KEBAJIKAN, WEI DE DONG TIAN

Puji dan syukur kehadirat thian karena kita semua dapat berkumpul di lithang suci ini dalam keadaan sehat dan sejahtera.dalam acara lomba kotbah tingkat pemula.
Dalam kesempatan yang sangat baik ini dan senantiasa didalam rahmat Tian, pada lomba khotbah tingkat pemula ini saya menyampaikan sebuah tema mengenai Laku Bakti sebagai pokok kebajikan. Bila kita telaah kitab suci Laku Bakti (hauking) dan ayat ayat suci dikitab Tiong Yong maupun Lun Gie banyak mengajarkan sikap dan praktek Laku Bakti, yang mana merupakan panduan mendasar bagi iman kita sebagai umat Khonghucu. Saya berharap panduan dasar ini bisa dilaksanakan dalam kondisi masa sekarang ,karena kita tahu bahwa pada masa sekarang ini pendidikan disekolah telah kehilangan mata pelajaran budi –pekerti yang merupakan kaidah untuk mendidik dan membina murid , dalam kontek ini adalah para muda . Diharapkan melalui pendidikan budi pekerti ini akan membentuk karakter baik . Dan kita tahu bahwa pendidikan budi pekerti ini bermuara pada ajaran Khonghucu. .

IKHTISAR 5 PERI LAKU BAKTI

Nabi bersabda,”demikianlah seorang anak berbakti mengabdi/melayani orang tuanya.di rumah sikapnya sungguh hormat, didalam merawatnya sungguh-sungguh berusaha memberi kebahagiaan; saat orang tua sakit ,ia sungguh-sungguh prihatin;di dalam berkabung,ia sungguh-sungguh bersedih;dan,di dalam menyembahyanginya,ia melakukannya dengan sungguh-sungguh hormat.orang yang dapat melaksanakan lima perkara ini,ia benar-benar boleh dinamai melakukan pengabdian kepada orang tua” kitab Hau king X;Ikhtisar Laku Bakti

Dalam ayat ini diajarkan 5 sikap laku bakti seorang anak dan bila kita dapat melaksanakan ini kepada orang tua kita akan memberikan rasa bahagia, karena inti dari laku bakti itu adalah melayani dan mengabdi kepada ayah bunda , adapun kelima sikap tersebut sbb :

1. Didalam rumah melaksanakan sikap hormat kepada ayah bunda .
2. Merawat orang tua dengan sungguh sungguh dan memberi kebahagian.
3. Ketika ayah dan bunda sedang sakit bersikap prihatin .
4. Ketika orang tua meninggal dan didalam masa berkabung terceminlah rasa sedih.
5. Didalam bersembahyang dilakukan dengan sungguh sungguh hormat .

5 ikhtisar laku bakti ini merupakan wujud rasa pengabdian kepada orang tua dan merupakan rasa balas budi seorang anak kepada orang tuanya. Rasa balas budi adalah akar dari sikap laku bakti, bila rasa dan sikap balas budi ini tidak ada dalam diri seorang anak bagaimana mungkin bisa melaksanakan tindakan laku bakti.
Bila dalam diri seorang anak tumbuh rasa balas budi kepada orang tuanya, kesadaran ini akan menumbuhkan perilaku bakti,

Tojin dan toyou yang terkasih
Dalam kesempatan ini saya akan menguraikan lebih lanjut ke 5 sikap laku bakti itu,sbb

1.DIDALAM RUMAH MELAKSANAKAN SIKAP HORMAT KEPADA AYAH BUNDA .
Dalam kitab Lun Gie II: 7 , tersurat “ Nabi bersabda, “Sekarang yang dikatakan laku bakti katanya asal dapat memelihara; tetapi anjing dan kudapun dapat memberi pemeliharaan. Bila tidak disertai rasa HORMAT, apa bedanya ?”

Pelajaran ini memberi kita petunjuk pelaksanaan yang jelas bagi seorang anak ,jadi diharapkan sikapnya didalam berperilaku jangan beranggapan bahwa asalkan kita dapat membalas budi kepada orang tua dengan memberikan semua kebutuhan materi, beranggapan sudah berlaku bakti, Tetapi bila tidak ada rasa hormat yang terwujud dalam tindak tanduk kita kepada orang tua , apa bedanya dengan seekor anjing dan kuda ?
Maka pentinglah berlaku hormat kepada ayah bunda didalam rumah dan diluar rumah.

2.MERAWAT ORANG TUA DENGAN SUNGGUH2 DAN MEMBERI KEBAHAGIAN
Termaktub didalam kitab suci Lee Ki XXIV: 18, tersurat “ Menyiapkan daging dan beras yang ditanak, mencicipinya lalu menyuguhkan kepada orang tua itu bukan berbakti, itu hanya merawatnya.Yang dinamai laku bakti oleh seorang Kuncu ialah perilaku yang dipuji orang senegeri dengan seruan, :Sungguh bahagia orang tua mempunyai anak sedemikian itu “

Makna pelajaran ini adalah adanya dua segi dari laku bakti, yaitu merawat orang tua dan memberi rasa bahagia dengan berperilaku terpuji karena melakukan perbuatan baik,tidak mencemari nama orang tua,menjaga tingkah lakunya dan tidak melanggar hukum,tidak membuat orang tua resah kuatir dan malu kepada masyarakat.jadi merawat saja belumlah berlaku bakti,kedua hal ini dilakukan dengan benar barulah berbakti kepada orang tua.

3.KETIKA AYAH DAN BUNDA SAKIT BERSIKAP PRIHATIN

Dalam nukilan ayat Tiongyong bab XIX,5; tersurat “ Cinta kasih itulah kemanusiaan, dan mengasihi orang tua itulah yang terbesar.” Rasa mengasihi kepada orang tua adalah perwujudan dari kebajikan Ren ,cinta kasih, dan itu haruslah kita lakukan sebagai kewajiban laku bakti ,rasa ini terwujud pula dalam perilaku merawat orang tua kita baik dalm keadaan sehat maupun ketika sakit.Ketika orang tua kita sakit kita lebih melayani dan merawat beliau dengan sikap prihatin dengan berdoa kepada Tian memohon kesembuhan.

4.KETIKA ORANG TUA MENINGGAL DAN DIDALAM MASA BERKABUNG TERCERMINLAH RASA SEDIH.

Kitab Hau King bab XVIII,Kematian orang tua (Song Chien); ayat 1 “ Nabi bersabda :”Seorang anak berbakti waktu kematian orang tua,tangisnya tidak meratap-ratap; ayat 5;” Pada masa hidupnya diabdi dengan cinta dan hormat,setelah meninggal dunia diabdi dengan rasa sedih dan haru,ini akan menumbuhkan kesadaran orang/rakyat untuk memperhatikan perkara yang pokok”

Didalam perilaku bakti seorang anak kepada orang tuanya ketika meninggal dunia terwujud dalam sikap berduka cita dengan rasa sedih, menangis tidak meratap dan meraung-raung, tidak berpakaian indah dan mengenakan perhiasan mewah, tutur katanya jujur tidak dibumbui, mendengar musik tidak merasa senang dan memakan makanan lezat tidak dapat merasakannya. Inilah sikap berduka cita yang diajar oleh Nabi Kongzi.

5.DIDALAM BERSEMBAHYANG DILAKUKAN DENGAN SUNGGUH SUNGGUH.

“Nabi menjawab,” Pada saat hidup layanilah sesuai dengan kesusilaan,ketika meninggal dunia makamkanlah sesuai dengan kesusilaan, dan sembahyangilah sesuai dengan kesusilaan” Sabda suci (Lun Gie) ,bab II,5;3

Genaplah perilaku bakti seorang anak kepada orang tuanya, ketika orang tua kita hidup kita rawat dan layani dengan penuh kesusilaan dan sopan santun,kita berikan kebahagian dengan menjaga nama baik orang tua dan berbuat penuh kebaikan, ketika berpulang kita berduka cita sesuai kesusilaan dan memakamkannya sesuai perintah agama, dan melaksanakan upacara sembahyang sesuai dengan agama yang diimani orang tua, dan dilanjutkan dengan memeriksa cita cita luhur orang tuanya untuk dilaksanakan sebagai rasa bakti, disempurnakan dengan mengikuti jalan suci orang tuanya dan tidak mengubahnya selamanya. Sungguh besar dan agung ajaran rasa bakti ini.!

KESIMPULAN
Tojin dan toyou yang terkasih demikianlah uraian dari ke 5 sikap laku bakti yang diajarkan Nabi Kongzi kepada murid muridnya. Saya berharap kita semua dapat melakukan dan meneladani sikap laku bakti ini dan dapatlah dijadikan pedoman hidup kita, dimana Nabi bersabda “ Sesungguhnya Laku Bakti itulah pokok kebajikan; daripadanya ajaran agama berkembang.” Marilah kita camkan dan hayati ajaran ini dan laksanakan perilaku bakti ini sehingga kebajikan kita berkembang dan berkembang pulalah ajaran agama kita.

Shanzai .


Oleh Dq Erlangga dari Pakin Jawa Tengah , Makin Lasem