Wednesday, December 23, 2009

5 LAKU BAKTI SEBAGAI POKOK KEBAJIKAN

SALAM KEBAJIKAN, WEI DE DONG TIAN

Puji dan syukur kehadirat thian karena kita semua dapat berkumpul di lithang suci ini dalam keadaan sehat dan sejahtera.dalam acara lomba kotbah tingkat pemula.
Dalam kesempatan yang sangat baik ini dan senantiasa didalam rahmat Tian, pada lomba khotbah tingkat pemula ini saya menyampaikan sebuah tema mengenai Laku Bakti sebagai pokok kebajikan. Bila kita telaah kitab suci Laku Bakti (hauking) dan ayat ayat suci dikitab Tiong Yong maupun Lun Gie banyak mengajarkan sikap dan praktek Laku Bakti, yang mana merupakan panduan mendasar bagi iman kita sebagai umat Khonghucu. Saya berharap panduan dasar ini bisa dilaksanakan dalam kondisi masa sekarang ,karena kita tahu bahwa pada masa sekarang ini pendidikan disekolah telah kehilangan mata pelajaran budi –pekerti yang merupakan kaidah untuk mendidik dan membina murid , dalam kontek ini adalah para muda . Diharapkan melalui pendidikan budi pekerti ini akan membentuk karakter baik . Dan kita tahu bahwa pendidikan budi pekerti ini bermuara pada ajaran Khonghucu. .

IKHTISAR 5 PERI LAKU BAKTI

Nabi bersabda,”demikianlah seorang anak berbakti mengabdi/melayani orang tuanya.di rumah sikapnya sungguh hormat, didalam merawatnya sungguh-sungguh berusaha memberi kebahagiaan; saat orang tua sakit ,ia sungguh-sungguh prihatin;di dalam berkabung,ia sungguh-sungguh bersedih;dan,di dalam menyembahyanginya,ia melakukannya dengan sungguh-sungguh hormat.orang yang dapat melaksanakan lima perkara ini,ia benar-benar boleh dinamai melakukan pengabdian kepada orang tua” kitab Hau king X;Ikhtisar Laku Bakti

Dalam ayat ini diajarkan 5 sikap laku bakti seorang anak dan bila kita dapat melaksanakan ini kepada orang tua kita akan memberikan rasa bahagia, karena inti dari laku bakti itu adalah melayani dan mengabdi kepada ayah bunda , adapun kelima sikap tersebut sbb :

1. Didalam rumah melaksanakan sikap hormat kepada ayah bunda .
2. Merawat orang tua dengan sungguh sungguh dan memberi kebahagian.
3. Ketika ayah dan bunda sedang sakit bersikap prihatin .
4. Ketika orang tua meninggal dan didalam masa berkabung terceminlah rasa sedih.
5. Didalam bersembahyang dilakukan dengan sungguh sungguh hormat .

5 ikhtisar laku bakti ini merupakan wujud rasa pengabdian kepada orang tua dan merupakan rasa balas budi seorang anak kepada orang tuanya. Rasa balas budi adalah akar dari sikap laku bakti, bila rasa dan sikap balas budi ini tidak ada dalam diri seorang anak bagaimana mungkin bisa melaksanakan tindakan laku bakti.
Bila dalam diri seorang anak tumbuh rasa balas budi kepada orang tuanya, kesadaran ini akan menumbuhkan perilaku bakti,

Tojin dan toyou yang terkasih
Dalam kesempatan ini saya akan menguraikan lebih lanjut ke 5 sikap laku bakti itu,sbb

1.DIDALAM RUMAH MELAKSANAKAN SIKAP HORMAT KEPADA AYAH BUNDA .
Dalam kitab Lun Gie II: 7 , tersurat “ Nabi bersabda, “Sekarang yang dikatakan laku bakti katanya asal dapat memelihara; tetapi anjing dan kudapun dapat memberi pemeliharaan. Bila tidak disertai rasa HORMAT, apa bedanya ?”

Pelajaran ini memberi kita petunjuk pelaksanaan yang jelas bagi seorang anak ,jadi diharapkan sikapnya didalam berperilaku jangan beranggapan bahwa asalkan kita dapat membalas budi kepada orang tua dengan memberikan semua kebutuhan materi, beranggapan sudah berlaku bakti, Tetapi bila tidak ada rasa hormat yang terwujud dalam tindak tanduk kita kepada orang tua , apa bedanya dengan seekor anjing dan kuda ?
Maka pentinglah berlaku hormat kepada ayah bunda didalam rumah dan diluar rumah.

2.MERAWAT ORANG TUA DENGAN SUNGGUH2 DAN MEMBERI KEBAHAGIAN
Termaktub didalam kitab suci Lee Ki XXIV: 18, tersurat “ Menyiapkan daging dan beras yang ditanak, mencicipinya lalu menyuguhkan kepada orang tua itu bukan berbakti, itu hanya merawatnya.Yang dinamai laku bakti oleh seorang Kuncu ialah perilaku yang dipuji orang senegeri dengan seruan, :Sungguh bahagia orang tua mempunyai anak sedemikian itu “

Makna pelajaran ini adalah adanya dua segi dari laku bakti, yaitu merawat orang tua dan memberi rasa bahagia dengan berperilaku terpuji karena melakukan perbuatan baik,tidak mencemari nama orang tua,menjaga tingkah lakunya dan tidak melanggar hukum,tidak membuat orang tua resah kuatir dan malu kepada masyarakat.jadi merawat saja belumlah berlaku bakti,kedua hal ini dilakukan dengan benar barulah berbakti kepada orang tua.

3.KETIKA AYAH DAN BUNDA SAKIT BERSIKAP PRIHATIN

Dalam nukilan ayat Tiongyong bab XIX,5; tersurat “ Cinta kasih itulah kemanusiaan, dan mengasihi orang tua itulah yang terbesar.” Rasa mengasihi kepada orang tua adalah perwujudan dari kebajikan Ren ,cinta kasih, dan itu haruslah kita lakukan sebagai kewajiban laku bakti ,rasa ini terwujud pula dalam perilaku merawat orang tua kita baik dalm keadaan sehat maupun ketika sakit.Ketika orang tua kita sakit kita lebih melayani dan merawat beliau dengan sikap prihatin dengan berdoa kepada Tian memohon kesembuhan.

4.KETIKA ORANG TUA MENINGGAL DAN DIDALAM MASA BERKABUNG TERCERMINLAH RASA SEDIH.

Kitab Hau King bab XVIII,Kematian orang tua (Song Chien); ayat 1 “ Nabi bersabda :”Seorang anak berbakti waktu kematian orang tua,tangisnya tidak meratap-ratap; ayat 5;” Pada masa hidupnya diabdi dengan cinta dan hormat,setelah meninggal dunia diabdi dengan rasa sedih dan haru,ini akan menumbuhkan kesadaran orang/rakyat untuk memperhatikan perkara yang pokok”

Didalam perilaku bakti seorang anak kepada orang tuanya ketika meninggal dunia terwujud dalam sikap berduka cita dengan rasa sedih, menangis tidak meratap dan meraung-raung, tidak berpakaian indah dan mengenakan perhiasan mewah, tutur katanya jujur tidak dibumbui, mendengar musik tidak merasa senang dan memakan makanan lezat tidak dapat merasakannya. Inilah sikap berduka cita yang diajar oleh Nabi Kongzi.

5.DIDALAM BERSEMBAHYANG DILAKUKAN DENGAN SUNGGUH SUNGGUH.

“Nabi menjawab,” Pada saat hidup layanilah sesuai dengan kesusilaan,ketika meninggal dunia makamkanlah sesuai dengan kesusilaan, dan sembahyangilah sesuai dengan kesusilaan” Sabda suci (Lun Gie) ,bab II,5;3

Genaplah perilaku bakti seorang anak kepada orang tuanya, ketika orang tua kita hidup kita rawat dan layani dengan penuh kesusilaan dan sopan santun,kita berikan kebahagian dengan menjaga nama baik orang tua dan berbuat penuh kebaikan, ketika berpulang kita berduka cita sesuai kesusilaan dan memakamkannya sesuai perintah agama, dan melaksanakan upacara sembahyang sesuai dengan agama yang diimani orang tua, dan dilanjutkan dengan memeriksa cita cita luhur orang tuanya untuk dilaksanakan sebagai rasa bakti, disempurnakan dengan mengikuti jalan suci orang tuanya dan tidak mengubahnya selamanya. Sungguh besar dan agung ajaran rasa bakti ini.!

KESIMPULAN
Tojin dan toyou yang terkasih demikianlah uraian dari ke 5 sikap laku bakti yang diajarkan Nabi Kongzi kepada murid muridnya. Saya berharap kita semua dapat melakukan dan meneladani sikap laku bakti ini dan dapatlah dijadikan pedoman hidup kita, dimana Nabi bersabda “ Sesungguhnya Laku Bakti itulah pokok kebajikan; daripadanya ajaran agama berkembang.” Marilah kita camkan dan hayati ajaran ini dan laksanakan perilaku bakti ini sehingga kebajikan kita berkembang dan berkembang pulalah ajaran agama kita.

Shanzai .


Oleh Dq Erlangga dari Pakin Jawa Tengah , Makin Lasem

1 comment:

  1. Ajaran kuno tetapi masih relevan dan berharga di jaman sekarang.

    ReplyDelete