Wednesday, December 23, 2009

7 ETOS KERJA DALAM PERSPEKTIF AGAMA KHONGHUCU

WEI DE DONG TIAN.

Puji dan syukur atas rahmat Tian, Tuhan yang maha esa , sehingga kita semua dapat berkumpul disini untuk melaksanakan lomba khotbah bagi pemula, adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi saya karena dapat ikut serta dalam lomba ini.

Para rohaniwan dan para agamawan yang berbahagia.

Tema mengenai Etos Kerja dalam sudut pandangan agama Khonghucu yang saya pilih dalam lomba khotbah ini memiliki makna yang mendasar bagi kita semua umat dan majelis agama Khonghucu, karena ini merupakan sebuah kaidah mendasar yang menjadi panduan untuk menjalankan kehidupan pribadi dan komunitas masyarakat.

Etos dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial, sedangkan etos kerja diartikan sebagai semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Etos kerja merupakan sikap yang tertanam dalam diri untuk senantiasa menghayati dan menghargai suatu pekerjaan dengan terus meningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu.
Etos kerja merupakan bagian penting yang menentukan suatu keberhasilan seseorang. Suatu keberhasilan bukan hanya ditentukan karena adanya pengetahuan dan kemampuan mengunakan akal pikiran tapi juga kemampuan untuk mengarahkannya pada kebaikan, baik secara individu ataupun kelompok. Sebagai contoh atas keberhasilan ini adalah masyarakat Jepang yang dipandang sukses dikancah ekonomi dunia dengan menerapkan etos kerja Bushido dan Jerman yang menganut etos kerja Protestan. 1.

Arti pentingnya etos kerja
Karena etos kerja bermuara pada semangat kerja yang memiliki ciri ciri yang khas dan yang memberi motivasi seseorang untuk melaksanakan pekerjaan dengan tingkat penghayatan yang tinggi,berdisiplin dan sepenuh hati dalam menyelesaikannya,.
Sikap ini haruslah terbina dan tertanam didalam diri individu sejak kecil dan termulai pembentukannya didalam keluarga, keluarga mempunyai peranan penting didalam membentuk karakter baik, berdisiplin tinggi, semangat belajar, hemat ,hormat kepada yang lebih tua,berorientasi kepada prestasi (meritokrasi). Semua sifat sifat ini ada didalam semangat etika konfusian.
Etos kerja memiliki manfaat besar bagi sukses individu dan Negara , dapat kita lihat bagaimana Negara Jepang dan Korea Selatan dengan etos kerjanya ,dapat bangkit kembali dari reruntuhan akibat perang dunia kedua, kedua negara tersebut sangat dipengaruhi oleh etika konfucius dan diimplementasikan kedalam aspek kehidupan bangsa dan Negara.
Ketika nilai nilai ini diujudkan dalam praktek kehidupan individu dan masyarakat dalam kontek sosial, arti penting dari etos kerja terletak pada peranannya dalam menentukan keberhasilan seseorang, keberhasilan yang bersumber dari prilaku atau sikap yang merupakan cerminan dari kecerdasan, keyakinan, semangat dan keberanian, loyalitas, penghormatan yang khas dari pribadi seseorang.
Etos kerja dalam khasanah agama khonghucu .
Umat Khonghucu khususnya di Indonesia yang mewarisi ajaran agama Khonghucu apakah sudah memiliki semangat etos kerja Konfucian ? apakah kita semua ini sudah menghayati dan mewujudkannya dalam kehidupan dan komunitas internal kita ?
Dalam makalah ini saya menganjurkan dan menerangkan 7 (tujuh) karakter etos kerja yang menjadi ciri khas Konfucian sbb :

1. Ren (仁) : murah hati,mencintai dan bersikap baik kepada sesama
2. Yi (義) : berlaku benar dan bertanggung jawab, adil, keputusan yang
benar diambil dengan sikap yang benar berdasarkan kebenaran .
3. Yong (勇) : bersikap berani dan berlaku ksatria
4. Zhi (智) : kebijaksanan dalam memutuskan dengan benar,
5. Cheng (誠) : sikap tulus, setulus-tulusnya,sikap sungguh sungguh tanpa
pamrih
6. Li (禮) : bersikap santun dan bertindak benar
7. Zhong (忠) : setia , loyalitas dan mengabdi

Etos kerja Jepang dan Korea Selatan yang juga bersumber dari ajaran etika Konfucian sbb:

Etos Kerja Bushido (Jepang)
1.Gi – keputusan yang benar diambil dengan sikap yang benar
berdasarkan kebenaran, jika harus mati demi keputusan itu,
matilah dengan gagah, sebab kematian yang demikian adalah
kematian yang terhormat
2.Yu – berani dan bersikap kesatria
3.Jin – murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap sesama.
4.Re – bersikap santun, bertindak benar.
5.Makoto – bersikap tulus yang setulus-tulusnya, bersikap sungguh-
sungguh dengan sesungguh-sungguhnya dan tanpa pamrih.
6.Melyo – menjaga kehormatan, martabat dan memuliaan.
7Chugo – mengabdi dan loyal.

Etos Kerja Korea Selatan
1.Kerja keras
2. Disiplin
3. Berhemat
4. Menabung
5. Mengutamakan pendidikan

Semua nilai nilai etika/etos kerja diatas mencerminkan bahwa ajaran dan nilai nilai ini bersumber dari ajaran agama Khonghucu, prinsip ini dianjurkan oleh Nabi Kongzi didalam menata hubungan pribadi,kemasyarakatan dan Negara (wu lun)
Marilah sekarang kita menelaah didalam kitab suci kita, kitab SUSI, yang merupakan sumber yang menerangkan nilai etos kerja tersebut .

Etos kerja cinta kasih, murah hati dan berani ( Ren dan Yong)

“Adapun Jalan Suci yang harus ditempuh didunia ini mempunyai Lima Perkara dengan Tiga Pusaka (Sanbao 三寶) didalam menjalankannya,yakni (1)hubungan raja dengan menteri,(2)ayah dengan anak,(3)suami dengan istri,(4)kakak degan adik,(5)kawan dengan sahabat;Lima Perkara inilah Jalan Suci (rendao人道 ) yang ditempuh didunia. Kebijaksanaan (智), Cinta Kasih (仁 ), dan Berani ( 勇 ); Tiga Pusaka ialah kebajikan yang harus ditempuh, maka yang hendak menjalani haruslah satu tekadnya “ 2.

Bisa kita lihat bahwa tripusaka yang termaktub didalam ayat suci ini mencerminkan dua sifat moralitas yang menjadi etos kerja bangsa Jepang dengan konsep etos Bushido (jalan satria) yaitu jin (ren) dan Yu (yong).
Sifat dan sikap murah hati,mencintai rekan dan sesama, bersikap baik terhadap orang lain,saling hormat,memiliki rasa persaudaraan,dan bekerja sama, mementingkan kelompok daripada mementingkan pribadi yang dilandasi keberanian untuk memutuskan dan melaksanakan tugas dan kewajiban,selalu dikoridor hukum dan tidak melanggarnya ,maka rasa berani dan sikap kesatria ini memberi semangat untuk menjunjung tinggi kebenaran dan kewajiban .

Etos kerja Kebenaran (Yi)

“Guru Bingcu berkata : “ Cinta kasih (Ren) itulah Hati Manusia, Kebenaran (Yi ) itulah Jalan manusia “ “ Kalau jalan itu disia-siakan dan tidak dilalui; Hatinya lepas tidak tahu bagaimana mencarinya kembali, Ai cai, sungguh menyedihkan “.
“Guru Bingcu berkata : ….” Hidup, aku menyukai; Kebenaran (Yi) , aku menyukai juga . Tetapi kalau tidak dapat kuperoleh kedua-duanya, akan kulepas hidup dan kupegang teguh KEBENARAN (Yi)”
3

Kebenaran ini memiliki nilai yang moralitas tinggi dan ketika kita memiliki sifat ini didalam etos kerja kita, dalam mengambil keputusan yang benar dengan didasari kebenaran (Yi) , dalam ayat ini guru Bengcu mengajarkan agar kita senantiasa dapat melakukan Ren (cinta kasih) dan Yi (kebenaran), yang mana kebenaran adalah Jalan Manusia yang harus ditempuh,bila tidak dilaksanakan ini akan menghilangkan kebajikan yang memang ada didalam hati nurani kita dan melukai Xing (watak aseli ) . Ketika kita dihadapkan dalam dua pilihan ,guru Bengcu mengajarkan agar kita haruslah memilih Kebenaran (Yi) daripada hanya sekedar hidup,tetapi tidak memilki rasa kebenaran .

Bisa kita telaah bahwa semangat berani mati kaum samurai Jepang ternyata terilhami dan teryakini oleh ayat ini, yaitu etos Gi, yakni ; keputusan yang diambil berdasarkan kebenaran,jika harus mati demi keputusan itu,matilah dengan gagah,sebab kematian yang demikian adalah kematian terhormat .

Etos kerja Kebijaksanaan (Zhi)

“Demikianlah yang dinamai mengetahui pangkal dan demikian pulalah yang dinamai memperoleh pengetahuan yang sempurna “ “ Adapun yang dinamai meluaskan pengetahuan dengan meneliti hakekat tiap perkara itu ialah bila kita hendak meluaskan pengetahuan,kita harus meneliti hukum (Li) sembarang hal sampai sedalam dalamnya”4
“Nabi bersabda :” Suka belajar itu mendekatkan kita kepada kebijaksanaan(Zhi)”
5

Kebijaksanaan didapatkan dari usaha kita untuk meluaskan pengetahuan dan mau meniliti hakekat setiap perkara berdasarkan hukum (Li) dan kebenaran (Yi), dengan memperoleh pengetahuan dan buah pikiran dari penelaahan hukum kita dapat memberikan dan mengambil keputusan yang arif dan benar.Kebijaksanaan sangat penting didalam kehidupan dan berhubungan dengan sesama ,karena benih kebijaksanaan adalah mengetahui benar dan salah.

Etos kerja Cheng ; sikap tulus dan sungguh sunguh tanpa pamrih

“Adapun yang dinamai mengimankan tekad itu ialah tidak mendustai diri sendiri” dan “ Maka apa gunanya perbuatan palsu itu? Inilah yang dinamai Iman (Cheng) yang didalam itu akan nampak meraga diluar. Maka seorang Kuncu sangat hati hati pada waktu seorang diri” 6


Sikap tulus dan sungguh sungguh serta tiada rasa pamrih merupakan etos etika yang membawa kebaikan dan keharmonisan didalam diri pribadi maupun orang lain, komunitas dan masyarakat luas, inti dari etos Cheng ini adalah adanya sikap tulus tidak membohongi diri sendiri,bisa jujur pada diri sendiri dan akan menumbuhkan kesadaran rasa malu (Zhi).yang disertai adanya rasa tanpa pamrih,tanpa adanya kepentingan pribadi.

Etos kerja Li, bersikap santun dan bertindak benar

“Nabi bersabda :” Dibimbing degan kebajikan dan dilengkapi dengan kesusilaan (Li), menjadikan rakyat tumbuh perasaan harga diri dan berusaha hidup benar “7

Etos kerja ini mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita melaksanakan etika moral ini didalam praktik nyata dan dilatih agar menjadi karakter positif untuk dirinya sendiri, dan ketika kita dibimbing dengan kebajikan dan dilengkapi dengan kesusilaan seperti yang diajarkan Nabi pada ayat ini, dalam diri kita akan tumbuh perasaan harga diri dan sikap berusaha untuk hidup benar dan bertindak benar . Kemudian sikap ini akan mengejawantah kedalam prilaku bajik kepada keluarga, komunitas kerja dan masyarakat dan meluas menjadi etos kerja nasional.

Etos kerja Zhong, setia, loyalitas dan mengabdi

“ Pangeran Ting bertanya, “ Bagaimanakah hendaknya seorang pemimpin memerintah pembantunya dan seorang pembantu mengabdi pemimpinnya ?”
Nabi menjawab:” Seorang pemimpin hendaknya memerintah pembantunya sesuai dngan kesusilaan(Li) dan seorang pembantu mengabdi pemimpinnya dengan kesetiaan (Zhong)”
8

Sebagai seorang pemimpin memerintah dan memerlakukan kepada pembantu, bawahannya dengan tata susila yang baik,seorang pemimpin harus memberikan pengayoman,memberi anugerah kepada yang dipimpin,sebaliknya seorang bawahan atau pembantu bersikap penuh pengabdian,penuh dengan loyalitas kepada pemimpinnya,setia menjaga kepercayaan yang diberikan dan melaksanakan pekerjaan dan kewajiban dengan baik,jujur dan tulus.kerjasama ini akan membuahkan hasil maksimal terhadap tugas dan kewajiban.

Kesimpulan

Dengan menganut dan meyakini etos kerja yang diajarkan Nabi Kongzi dapatlah kita menelaah bahwa ajaran etika ini sangat membantu kita untuk meraih sukses ,dapat membuat kita menjadi orang yang penuh dedikasi dan memiliki integritas tinggi dalam pekerjaan,menjadi individu yang berkarakter baik penuh moralitas, bila komunitas agama Khonghucu menganut dan mengamalkan dalam pekerjaan, dalam organisasi keagamaan ,niscaya semuanya akan memetik hasil yang sangat positif dan signifikan. Marilah tojin dan toyou, para rohaniwan dan agamawan yang berbahagia, Bentuklah diri kita masing masing dan bersemangatlah untuk maju, untuk mempraktekkan etos kerja Khonghucu ini dan yakinlah dikemudian hari agama yang kita imani ini akan menjadi kekuatan positif untuk kita semua dan masyarakat dan Negara Indonesia yang kita cintai ini.

Shanzai .

Dq Judith Prabowo , Pakin Jawa Tengah , Lasem
@ paper ini disampaikan pada lomba khotbah pemula nasional di Makin Solo, pada tanggal 18 – 21 Desember .

Sumber bacaan :
1. Sumber: Diskusi tentang “etos kerja” meneg ristek,7 Desember 2005
2. Kitab Tiong Yong ,bab XIX; 8 ; hal 61, Kitab SUSI Matakin
3. Kitab Bingcu VI A,Kocu;10,1;11,1,2, hal 699;702,Kitab Susi Matakin
4. Kitab Ajaran Besar,bab V;1, hal 14; Kitab Susi Matakin
5. kitab Tiong Yong,bab XIX, 10; hal 62’Kitab Susi Matakin
6. Kitab Ajaran besar, babVI,1,2’ hal 16.17 Kitab Susi Matakin
7. Kitab Lun Gie,bab II Wicing, 3,2,hal 109 ,Kitab Susi Matakin
8. Kitab Lun Gie,bab III.Pat Iet,19,hal 119, Kitab Susi Matakin

No comments:

Post a Comment