Thursday, October 15, 2009

SUARA KONFUCIANI

WEI DE DONG TIAN,
Siapa yang tidak kenal NABI KONG ZI? Umat manusia di dunia lebih mengenal beliau dengan nama CONFUCIUS, sebagai seorang ahli filsafat dunia, budayawan, negarawan, seorang humanis, yang mengajarkan tentang kemanusiaan, yang membawa umat manusia pada peradaban, kehidupan yang teratur dan harmonis. Umat Agama Khonghucu mengenal beliau, bahkan mengimaninya sebagai Da Cheng Zhi Sheng Kong Zi, penuntun hidup menempuh Jalan Suci, mengimani kejadian dalam kehidupan Nabi KONG ZI sebagai Firman TIAN, bukan sebagai suatu cerita atau legenda. Begitu banyak peristiwa suci dan mulia menjelang kelahiran dan dalam kehidupan Nabi. Hal ini menunjukkan penyertaan berkah Rakhmat TIAN atas kehidupan dan ajaran Nabi, sehingga lestari dan berkembang sampai saat ini. NABI KONG ZI, lahir 2560 tahun yang lalu pada tanggal 27 bulan 8 tahun 1 Yin li, tahun 2009 ini bertepatan dengan 15 Oktober 2009.
Marilah kita mengenang kembali peristiwa suci menjelang kelahiran beliau sebagai Wahyu Tian, yang dipenuhi tanda tanda ajaib yang menegaskan bahwa kelahiran beliau memang rencana TIAN

KOMISARIAT DAERAH MATAKIN JAWA TENGAH
WS. DRA. LUCIA HERAWATI
HP : 087833353836

RIWAYAT KELAHIRAN NABI KONGZI

Nenek moyang Nabi Kongzi diantaranya : Baginda Huang Di (2698 s.M.-2598 s.M.) seorang raja purba yang besar jasanya dalam pembinaan peradaban dan kebudayaan. Ayah Nabi Kong Zi bernama Kong He alias Shu Liang seorang perwira yang bertubuh tinggi, besar, kuat, gagah perkasa, sederhana, jujur dan Satya. Satya kepada Tian, berbakti kepada leluhur dan mencintai serta tenggangrasa kepada sesamanya. Hidup pada jaman Chun Qiu, tatkala raja Zhou Ling Wang memerintah. Beliau sudah berputeri 9 orang dan berputera seorang; namun sayang, anak laki-laki yang hanya seorang, yang diberi nama Meng Pi atau Bo Ni itu semenjak kecil telah cacat lumpuh kaki, sehingga dipan- dang tak dapat melanjutkan kurun keluarga. Hal ini amat mendukakan hati beliau yang tak ingin melihat patah penghormatan kepada leluhurnya . Ikut merasakan suasana prihatin, Ibunda Yan Zhen Zai, sering mengikuti suaminya naik ke bukit Ni, melakukan puja dan doa ke Hadirat Tian, agar dikaruniai seorang putera yang suci dan mulia untuk melanjutkan kurun keluarganya. Suatu ketika tatkala suami isteri itu naik ke gunung Ni dilihatnya daun daun pada pohon dan tumbuhan menegakkan diri dan pada waktu mereka turun daun-daun kembali menunduk.
Doa suci seorang ibu yang khusuk penuh iman itu telah berkenan kepada TIAN. Suatu malam Ibu Yan Zhen Zai beroleh penglihatan; datanglah Malaikat Bintang Utara dan berkata kepadanya : “Terimalah Karunia TIAN seorang putera Agung dan Suci, seorang Nabi. Engkau harus melahirkannya di lembah Kongsang.
Benarlah, sejak saat itu Ibu Yan Zhen Zai mulai mengandung. Beberapa lama kemudian, Ibu Zhen Zai beroleh pemandangan lain: Datanglah kepadanya Sang Qilin, hewan suci berwujud seperti seekor kijang atau anak lembu, bertanduk tunggal dan bersisik seperti seekor naga. Dari mulutnya menyemburkan keluar sepotong Kitab dari batu kumala (Yu Shu) yang bertuliskan, “Putera Sari Air Suci akan menggantikan dinasti Zhou yang sudah lemah dan akan menjadi raja tanpa mahkota (Suwang)”
Ibu Yan Zhen Zai mengikatkan pita merah pada tanduk hewan itu.
Qilin mengandung kias sifat negatif dan positif (Yin-Yang), hanya muncul kalau ada raja suci memerintah, seperti pada jaman Yao dan Shun.
Gan Sheng, tanda tanda ajaib saat menjelang kelahiran, selain munculnya Qilin juga muncul dua ekor naga berjaga-jaga di antara gunung dekat bangunan tua tempat kelahiran di lembah Kongshang (Er Long Rao Shi) Nampak dari jauh terbang turun lima orang malaikat tua. Mereka turun langsung menuju ke halaman rumah dan bersama berjalan masuk ke serambi rumah. (Wu Lao Jiang Ting) Dua bidadari menampakkan diri, menuangkan bau bauan yang wangi seolah memandikan ibu Zheng Zai, dan setelah bayi lahir muncullah sumber air hangat dari lantai gua dan kering setelah bayi selesai dimandikan.
Malam itu Bintang Kutub Utara memancarkan cahayanya yang gemilang ke permukaan bumi yang kelam (Wu Xing Zhi Jing). Dari jauh terdengar suara musik yang merdu alun suaranya . Tak lama tampak terbang mendatang pemain musik di angkasa dengan lagu-lagu pujiannya (Diao Tian Zhi Yue).
Sungai Kuning yang biasa bergolak mengalir dengan airnya kuning berlumpur, sungguh ajaib, airnya menjadi jernih, mengalir dengan tenang. Dari langit terdengar sabda, “TIAN GAN SHENG ZI “ Tian, telah berkenan menurunkan seorang putera yang Nabi Langit jernih bertabur bintang-bintang, bumi damai tenteram (Tian Qing Di Jing). Angin bertiup sepoi-sepoi membawakan kesejukan dan besoknya matahari bersinar cemerlang dan hangat (Feng He Ri Nuan). Pada tubuh sang bayi nampak ada 49 tanda-tanda yang menunjukkan: kepadanya Tian menaruhkan Firman menolong dunia yang tenggelam dan ingkar dari Jalan Suci Pada dada ada tulisan Zhi Zuo Ding Shi Fu Yang akan membawakan keteraturan dan damai bagi dunia. Berdasarkan tempat sang bunda bermohon karunia Tian di Ni Qiu (Bukit Ni), maka oleh Kong Shu Liang He sang bayi diberi nama ‘Qiu’ yang berarti ‘Bukit’, alias ‘Zhong Ni’ yang berarti ‘Putera Kedua dari Bukit Ni’. Nama lengkap beliau adalah ‘Kong Qiu’, alias ‘Zhong Ni’; sedang para murid dan orang-orang jaman itu menyebutnya ‘Kongzi’ atau ‘Kongfuzi’ yang berarti ‘Guru Agung Kong’. Para sarjana Barat menyebutnya ‘Confucius’ . NABI KONG ZI, lahir di lembah Kong Sang, desa Chang Ping, kota Zou Yi, di negeri Lu ( kini di Shandong kota Qu Fu), lahir pada tanggal 27 bulan 8 tahun 1 Yin li (penanggalan berdasarkan peredaran bulan) atau 551 s.M; Jika dihitung penanggalan Yang Li (berdasarkan peredaran matahari), 3 Okto- ber, ada pula yang menetapkan 28 September.
Maha Besar TIAN telah mewahyukan Nabi KONG ZI lahir diatas dunia ini , pembimbing umat manusia hidup menempuh jalan suci . Zhong Ni terlahir bukan sebagai manusia biasa, umat agama Khonghucu menyakini sebagai Genta Rohani pembawa Firman Tian Tian Zi Mu Duo.
Firman Tian terwujud didalam : 1. Gan Sheng : munculnya tanda tanda menjelang kelahiran Nabi Kong Zi ( seperti diuraikan diatas )2. Shou Ming : menerima Firman, seperti pada waktu Nabi membukukan Kitab kitab suci, Tian telah menurunkan Xie Shu, Surat Merah di Gerbang Lu Duan yang kemudian berubah menjadi seekor Burung Suci berwarna merah. 3.Feng Shan atau penyempurnaan tugas, seperti tatkala Nabi mempersembahkan segenap Kitab kitab Suci kepada Tian, dengan mengenakan Jiang Yi jubah merah, mengacungkan pena melaporkan segenap pekerjaannya dan TIAN telah menurunkan pelangi merah dan halimun putih menunjukkan ridho Nya .
Mari kita resapi ayat dibawah ini : “Seumpama dinding istana, dinding istana Nabi bertombak tombak tingginya, Kalau seseorang tidak mendapatkan pintu untuk memasukinya, tidak akan dapat melihat betapa indah Miao leluhurnya dan betapa megah gedung-gedung nya. Sesungguhnya yang boleh mendapatkan pintu masuk itu tidaklah banyak. “ Kita umat agama Khonghucu sangat bersyukur masuk dalam Istana Nabi, betapa indah dan agung, betapa dalam dan bermakna. Maka senantiasa carilah kita akan mendapatkannya, sia siakan kita akan kehilangan. Ajaran Nabi begitu agung, sangat universal dapat diterima oleh semua umat manusia, dunia mengakui sebagai filsafat yang tertinggi, sebagian lagi mengakui sebagai tuntunan etika, kita umat agama Khonghucu menyakini sebagai ajaran yang bersifat religi, ajaran yang membimbing hidup di Jalan Suci , yang berkenan pada TIAN.
Sumber pustaka :
MATAKIN ,” SHI SHU”
MATAKIN , “Riwayat Hidup Nabi Khongcu “

MAKIN TEGAL PEDULI GEMPA PADANG

Majelis Agama Khonghucu Indonesia ( MAKIN ) Tegal, pada hari Jumat 2 Oktober 2009 mengadakan Kebaktian Umum seperti hari hari Kebaktian pada umumnya, tetapi pada Kebaktian kali ini ada khusus yakni sebagian besar Umat dan simpatisannya mengenakan Baju Batik sebagai partisipasi anak bangsa dalam ikut menjaga warisan Bangsa, dimana UNESCO pada sidang terakhirnya memutuskan bahwa BATIK merupakan milik warisan budaya Bangsa Indonesia. dan sebagai rasa syukur atas diputuskannya Batik sebagai warisan budaya Bangsa Indonesia, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh Rakyat Indonesia menggunakan BATIK pada hari Jumat 2 Oktober 2009. Dan himbaun ini pun segera dilaksanakan dalam lingkungan Keluarga Besar Umat dan simpatisan Agama Khonghucu Tegal dimana Kebaktian Umum setiap malam Cap Go dan Ce It yang jatuh juga pada tanggal 2 Okt 2009, meminta menggunakan BATIK, dan hal ini dilakukan oleh sebagian besar peserta Kebaktian.
Hal ini kiranya menunjukan bahwa Komunitas Tionghoa kota Tegal juga ikut serta menjaga dan melestarikan warisan budaya Bangsa Indonesia.
Dan esok harinya Sabtu 3 Okt 2009 dibawah pimpinan Ketua Makin Tegal Lie Ing Liang beserta Wakil Ketua Makin Lie Ce Bing, Bendahara Makin Yoe Huang lung serta Dewan Rohaniwan Ws Kim Giok Nio memberikan sumbangan peduli gempa Padang yang disalurkan melalui media Radar Tegal, sebesar Rp 5 juta rupiah, diharapkan Harian Radar Tegal dapat segera membuka dompet Peduki Gempa Padang sebagai rasa prihatin kita semua atas bencana alam yang menimpa saudara saudara kita di Padang dan sekitarnya. Disamping Makin Tegal ikut menumbuhkan rasa Kesetiakawanan nya.
Besar Harapan Ketua Makin Tegal, Lie Ing Liang, "Apa yang terjadi di Padang, kita juga rasakan, begitu pahit dan menyedihkan, Kita semua patut menyingsingkan lengan untuk bahu membahu membantu nya, Ini sebagai wujud ke Pedulian Keluarga Besar Umat dan simpatisan Agama Khonghucu yang tergabung dalam Makin Tegal".


sip pengirim berita : Lie Ing Liang Tegal.

m

Tuesday, October 13, 2009

SUARA KONFUCIANI

EDISI AGUSTUS 2009
DIRGAHAYU KEMERDEKAAN
REPUBLIK INDONESIA KE 64


TANAH AIR HARUS DIJAGA DARI GENERASI KE GENERASI , TIDAK BOLEH DITINGGALKAN SEKEDAR PERTIMBANGAN PRIBADI, BERSIAPLAH UNTUK MATI, TETAPI JANGAN PERGI

KOMISARIAT DAERAH MATAKIN JAWA TENGAH
WS. DRA. LUCIA HERAWATI
HP : 087833353836
Email : luciaherawati@yahoo.co.id

WEI DE DONG TIAN
Kembali kita sejenak bersama Suara Konfuciani, bulletin Jawa Tengah Berbagai acara keagamaan dilaksanakan diberbagai kota dinegara kita Indonesia ini dan di Jawa Tengah khususnya, Semoga menjadi ketukan hati bagi kita untuk senantiasa semangat mengisi kemerdekaan kita dan ikut berperanan menjadi warga Negara Indonesia yang baik dengan menjadi umat agama yang menerapkan perilaku Teposeliro didalam pergaulan kita dalam masyarakat
Merdeka ! Merdeka !
Puji syukur Kehadirat TIAN
Atas segala rakhmat TIAN atas bangsa dan Negara Indonesia.
64 tahun sudah Indonesia Merdeka
Masihkah kita bernyanyi ?
Dari Sabang sampai Merauke
Berjajar pulau pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku INDONESIA
Mari saudaraku seiman
Umat Agama Khonghucu Indonesia
Kita menjadi anak bangsa yang baik
Dimana tanah dipijak
Disitu langit kita junjung
Kita jaga negara kita
Dalam kedamaian dan kerukunan

WARTA NASIONAL

JAKARTA, KONG MIAO
MATAKIN saat ini sedang membangun KONG MIAO tempat ibadah Agama Khonghucu bertempat di T M I I, yang peletakan batu pertamanya oleh Menteri Agama RI DR. H. M, MAFTUH BASYUNI pada 2 Februari 2009 yang lalu .Marilah sisihkan dana sebagai wujud partisipasi kita sebagai umat Agama Khonghucu sehingga segera terwujudkan cita cita mempunyai tempat ibadah yang memadai dan menjadi kebanggaan Salurkan dana anda langsung ke Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia BCA Taman Kebon Jeruk Jakarta No. 287 3555 777

PEDULI PENDIDIKAN
Umat Agama Khonghucu beberapa waktu yang silam boleh berbangga mempunyai sekolah dengan tujuan ikut mencerdaskan bangsa, membina generasi muda dengan ajaran NABI KONG ZI, tapi saat ini dikala umat agama Khonghucu telah mendapatkan kembali hak sipilnya, semangat membela sekolah telah mulai pudar, terbukti ditinggal - kan oleh umatnya, umat tidak lagi menyekolahkan anak-anak di sekolah yang dikelola MAKIN dengan berbagai alasan .Sekolah TRIPUSAKA SOLO salah satu dari sekian sekolah yang ada, bertahan meski kekurangan dana. Tidak terketukkah hati umat Agama honghucu ? ? ? ? ? Padahal ada sekolah lain yang menjadikan ajaran KONG ZI sebagai daya tarik
WARTA JAWA TENGAH
SARASEHAN TOKOH LINTAS AGAMA

Pada tanggal 7 Agustus 2009 pukul 13.00-POLDA bersama FKUB Jawa Tengah, mengadakan Sarasehan tokoh 6 agama, dengan menampilkan 6 nara sumber. Ws. Dra. Lucia Herawati selaku KOMDA dan anggota FKUB provinsi Jawa Tengah mewakili Agama Khonghucu. Pada Sarasehan yang bertema : ARTI PENTING PENGEMBANGAN MODERASI PAHAM KEAGAMAAN DALAM MENDUKUNG KANTIBMAS JATENG Rohaniwan Agama Khonghucu mengenal - -kan Zhong Shu (Satya & Teposeliro) sebagai Jalan suci Nabi Khong Zi yang bersifat universal, dapat berperilaku hidup yang baik dan benar sehingga umat manusia dapat hidup rukun meski berlainan agama dan bersama menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat.Hadir pula tokoh agama Khonghucu dari berbagai kota, antara lain:Ws.Tanjung Pahala dan Ibu; Js. Khong Santoso, Js. Tan Giok Lian, Js. Indriani, Js. Sinaryo(Semarang), Ws. Adji Chandra (Solo), Ws. Sudharno (Kutoarjo), Js Liem Peng An (Ambarawa) , Ws. Kim Giok Nio, Js.Tan Ie Hiang (Tegal),Js. Slamet (Cilacap), Dq.Herman M, SE(Pekalongan), Js.Agung (Lasem), dan Dq.Pianingsih (Blora),

MAKIN SEMARANG
Setiap sabtu dan Minggu diadakan pendidikan, terbuka bagi umat, rohaniwan dan calon guru, dengan para pengajar ; XS. TJHIE TJAY ING, WS. INDARTO, WS. DR. USMAN ARIEF

WARTA PAKIN
TAPAK, MENADO 27-29 Juni 2009
Temu Akrab Pemuda Agama Khonghucu Indonesia telah diadakan di Menado, dengan ketua Panitia : CLIFF LOHO Bangga melihat pemuda pemudi kita mulai berani tampil, sedikit melegakan hati akan tumbuhnya generasi penerus TAPAK dibuka resmi oleh Wakil Gubenur Sulawesi Utara, dihadiri pula oleh Ketua FKUB Prov. Sulawesi Utara Acara keakraban yang khas dengan jiwa muda, menjalin persahabatan diantara mereka, lebih dari 60 pemuda pemudi dari berbagai daerah terhimpun di Tumohon tempat yang tidak jauh dari Menado, dengan udaranya yang sejuk. Tidak ketinggalan generasi muda dari Jawa Tengah ikut serta , Henny Irawan (Solo), Hencystefa Irawan (Pekalongan), Maria I. (Lasem)
Peninjau: WS.Dra.Lucia H (KOMDA) , Noegroho S ( Ketua MAKIN Lasem )
WS Kiem Giok Nio ( Tegal )
Tak dapat diabaikan bimbingan dan peranan WS Hanny Kilapong dalam membina generasi muda disana, Ws Hanny mantan ketua PAKIN sangat dekat dengan generasi muda dan selalu mendukung kegiatan kepemudaan dimana saja Keberadaan generasi muda sangat kita butuhkan, yang tentunya sangat membutuh -kan binaan dari yang lebih senior
Jika kita lupa menanam, memupu, kapan kita akan dapat memetik buahnya.
Ayo pemuda jangan ragu tampilkan jati dirimu sebagai umat Agama Khonghucu

TEGAL, KOMPAK III, 18-20 Juli 2009
Satu lagi acara generasi muda KOMPAK Komunikasi Pemuda Agama Khonghucu di Tegal dengan ketua panitia DIANA LIEM peserta lebih dari 160 orang dari berbagai kota, bertempat di kawasan wisata Guci yang berhawa sejuk generasi muda agama Khonghucu dalam suasana kekompakan saling mengenal bersama belajar dari para nara sumber : WS. ADJI CHANDRA(Solo), XDS AUW YANG TJOE BOEN (Malang), KRT P.S HADINAGORO,M.Pd (Tegal), membawakan KHONGHUCU SEBAGAI AGAMA MASA DEPAN YANG MENDUKUNG PERADABAN MANUSIA dan Ketua Umum MATAKIN WS. IR.BUDI SANTOSO TANUWIBOWO dengan arahan pada generasi muda, puisinya yang luar biasa sekaligus menutup acara .Acara berlangsung sukses, tentunya berkat dukungan WAKIN, umat, dan segenap DP MAKIN Tegal dibawah pimpinan Dq LIE ING LIONG. Dengan harapan generasi muda penerus dapat mempersiapkan diri demi perkembangan agama Khonghucu

TAJUK RENCANA
HARLAH NABI KONG ZI tidak beberapa saat lagi, bagaimana kita menperingatinya Kalau mau bersama se JAWA TENGAH mau dimana ? ayo…
POJOK PINTAR
15 - 7 : SEMBAHYANG LELUHUR
29 - 7 : SEMBAHYANG ARWAH UMUM
15 - 8 : SEMBAHYANG ZHONG QIU
27 - 8 : HARI LAHIR NABI KONG ZI